Program Kotaku Kel. Pandan Jaya, Iduar Aidi: Kita Berpacu Penertiban

Keseharian1352 Views

Program Kotaku Sangat penting dan strategis, ada beberapa titik lokasi menjadi perhatian khusus dalam penyelesaian kawasan kumuh di Kelurahan Pandan Jaya untuk menuju Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Margo. Id -TANJAB TIMUR. Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan salah satu program strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di perkotaan dan mendukung “Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.

Program Kotaku dalam pelaksanaannya menggunakan platform kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kota/kabupaten, masyarakat dan stakeholder lainya dengan memposisikan masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaku utama.

Seperti pelaksanaan program Kotaku dengan pembangunan jalan sepanjang 665 meter Lebar 3,5 meter di pinggir sungai penghubung Kelurahan Pandan Jaya Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Lurah Pandan Jaya kecamatan Geragai, Iduar Aidi mengatakan bermula dari proyeksi pasar Blok D Pandan Jaya yang sudah padat kemudian solusi bagi mantan Nelayan yang bermukim di sepanjang jalan di Bantaran Sungai, ditambah dengan akses perkebunan (usaha tani) di Sungai Sekunder 1 (SK1). Dan termasuk ada beberapa fasilitas lain seperti Lapangan Sepakbola dan Akses Sekolah, serta memfungsikan lahan pemerintah yang ada di dalam yang sudah kita rencanakan penggunaanya. Maka pembangunan jalan yang dibangun melalui program Kotaku dari PUPR sangat penting dan strategis.

Pada saat hujan akses jalan ini sebelumnya berlumpur dan sangat sulit masuk. Begitu Juga tempat pembuangan sampah ilegal (sampah perkebunan dibuang sembarangan. Akhirnya satu persatu permasalahan kita atasi. “Persoalan sampah teratasi dengan bantuan Petro China dengan berdirinya TPS”, ujar Iduar Aidi Lurah Pandan Jaya.

kawasan kumuh, di kelurahan Pandan Jaya secara visual terdapat di dua lokasi, seperti rumah-rumah di Bantaran dan di atas Sungai Penghubung ke Sungai Primer. Yang Kedua yakni masuk di RT 07 yang masuk kawasan komplek Pasar Blok D yakni Kios Buah. “Itu yang menjadi pemikiran kita”, Ujar Lurah.

Persoalan lain yakni, drainase di Komplek Pasar masih bermasalah, jika hujan maka becek dan pengaruh sampah pasar, sampah/limbah rumah tangga dan sampah perkebunan.

Langkah yang sudah dan akan dilakukan untuk menyelesaikan persoalan sampah, dimana seperti depan Polsek, saat lewat harus tutup hidung, dan sekarang sudah tidak berbau, di Pasar Lama terjadi pendangkalan oleh sampah kebun (kulit pinang, red) dan sudah dilakukan pembersihan.

Pemahaman sampah perkebunan (kulit pinang) sudah di fungsikan jadi pupuk maka banyak yang buang ke Lahan Perkebunan.

Kedepan Kita akan membuat TP3SR dan sudah diajukan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang sudah diajukan ke Kementrian LHK. Dengan TP3SR sampah-sampah yang ada sudah dilakukan pemilahan dan pengolahannya.

Integrasi program Kotaku di Pandan Jaya, pun dilakukan, mulai dari adanya beberapa pelatihan pemuda, organisasi sosial yang dilakukan oleh pihak pendamping. Jika mengacu pada anggaran Kelurahan Pandan Jaya yang terasa mengurangi beban masyarakat yakni akses jalan sudah 90% Jembatan di Beton. Dan, ini berimbas akses lancar untuk usaha tani.

Sektor pendidikan dapat bantuan Petro China dengan berdirinya Paud begitu juga Keberadaan TK (Taman Kanak-Kanak) di Kelurahan Pandan Jaya terus menunjukan mutu, kualitas termasuk di Pendidikan Dasar. Pembangunan perpustakaan yang terletak di RW 04 yang bersebelahan dengan lapangan Volly, nantinya bisa difungsikan untuk Bimbingan dan Pelatihan bagi warga masyarakat dengan beberapa tambahan fasilitas seperti Komputer, dll.

Kendalanya, kata Iduar Aidi, pekerjaan untuk swakelola penerapan juknis Pusat di Daerah tidak cocok, keterlibatan banyak orang menjadi masalah karena terjadinya benturan kepentingan, maka perlu penyelesaian persoalan-persoalan tersebut.

Sarni pengurus BKM Pandan Jaya menyampaikan panjang jalan nantinya sepanjang 670 Meter dengan Lebar 3,5 Meter, progres sekarang sudah mencapai 650 Meter, jadi diperkirakan akhir bulan Oktober sudah final.

Diketahui, tujuan umum program ini adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan dan mencegah timbulnya permukiman kumuh baru dalam rangka untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.(red)